Kajian An-Nisa Edisi Jum’at, 13 September 2013 dengan tema “Kau lebih Cantik dengan Hijab” bersama Ustadzah Isna Mangisah, S.Pt MSi di PKM FPP UNDIP Tembalang Semarang. Acara tersebut di mulai sekitar pukul 11.16-13.06 WIB. Acara terdiri atas tilawah Qur’an Surat An-Nisa ayat 71-76 kemudian kajian dari Ustadzah Isna, Rujak Party, dan terakhir Tutorial Jilbab oleh ukhtina Muti. Berikut isi kajian An-Nisa (13/9).
Pada tahun 1990-an berjilbab merupakan suatu perjuangan, dimana pada saat itu belum ada kebebasan untuk berjilbab. Bahkan pada tahun 1996 ketika beliau diwawancari di instansi beliau diiming-imingi untuk melepas jilbab. Bahkan ada yang secara tegas menyuruh untuk tidak berjilbab. Sehingga perlu pandai-pandai dalam memilih pekerjaan. Perintah berjilbab itu wajib bukan hanya sekadar untuk istri Rasul saja tetapi untuk semua muslimah. Perintah berjilbab ada pada surat
Al Ahzab : 59 dan surat An-Nur : 31.
Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al Ahzab : 59)
“Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita…” (An-Nur:31).
Dari ayat tersebut selain untuk perintah untuk berjilbab, kita juga diperintah untuk menahan pandangan, menjaga kemaluan, serta tidak boleh menampakan perhiasannya. Jika pada laki-laki hanya ada perintah untuk menjaga pandangan dan kemaluan tetapi pada perempuan selain menjaga pandangan dan kemaluan, juga ada perintah untuk menutup aurat dan perhiasan.
Menjaga pandangan. Ada yang mengatakan bahwasanya cinta datang dari mata turun ke hati. Hal ini terjadi karena orang tersebut tidak bisa menjaga pandangan. Memang melihat pertama kali itu boleh tetapi tidak terus pantengin/ dilihatin mulu. Pintu jinah pertama adalah mata.
Dalam sebuah hadist, diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bersabda,”Dan mata yang melakukan zina. Zina mata adalah menatap.”
Nabi Muhammad saw berpesan kepada Imam Ali Ra, “Wahai Ali! Jangan melihat lagi setelah pandangan pertama, karena pandangan pertama adalah rezeki bagimu (karena terjadi secara tidak sengaja), sedangkan pandangan kedua adalah keburukan bagimu.”
Begitu banyak pengertian tentang jilbab, tetapi jilbab disini lebih mengarah kepada menutupi aurat yang pantas.
Di Makkah itu merupakan kawasan orang islam, sehingga hanya orang islam saja yang boleh berada di sekitar area tersebut. Di sana juga ada beberapa penjual yang menjual pakaian muslimah seperti di Indonesia ini, seperti rok levis, baju ketat. Dalam benak beliau heran, kenapa baju tersebut juga ada di sini? Bukannya mereka (muslimah) mengenakan jilbab? Lalu siapa yang mau membeli?. Kemudian di suatu area khusus akhwat ternyata mereka yang berjilbab tadi menggunakan baju yang berlapis-lapis. Baju ketat dan rok levis kemudian di luarnya baru mengenakan jilbab. Jilbab mereka bisa digunakan untuk sholat, tidak seperti di Indonesia yang ketika sholat menggunakan mukena. Nah, inilah yang dimaksud mengenakan jilbab ke seluruh tubuh. Bahwasanya jilbab sudah mengulur ke seluruh tubuh.
Berjilbab tak lagi memberatkan diri seorang muslimah jika sudah diniati karena Allah. Tak perduli orang lain berkata apa karena sesungguhnya ketika aturan Allah dilakukan maka Allah akan member kemudahan. Allah tak butuh jilbab kita. Tetapi Allah hanya butuh ketaatan kita.
Tafsir menutup kain kerudung ke dada
- Kerudung dibuat lebar guna menutupi dadanya & tulang dada hingga tdak terlihat
- Kisah Muhajirah awal & Istri kaum Ansor
Kriteria Hijab/ Jilbab yang Benar
- Jilbab bukan merupakan perhiasan
- Tidak tipis
- Tidak ketat
- Tidak disemprot parfum
- Tidak menyerupai kaum pria
*Ya Allah lindungilah diri ini bukan hanya dari panasnya matahari tetapi juga panasnya api neraka--> aamiin ^_^
Penulis: Dewi Purwati.